Archive for Desember, 2012

h1

Happy Moms Day..

Desember 22, 2012

Dear aganers, tau gak kenapa tanggal 21 Desember 2012 gak jadi kiamat? Mungkin karena besoknya akan ada hari ibu kali yak? Jadi, kita masih diberi kesempatan untuk berbuat baik ke ibu sebelum akhir zaman. Hehehehehe…. Itu cuma opini konyol saja gan, jangan ditanggapi serius.
Btw, hari ibu kali ini ane lewatkan tanpa seremonial yang berarti. Tak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dan sebelum-sebelumnya. Itu artinya ane memang tidak pernah rayakan hari ibu gan. Hahahahahahaha… Tapi tunggu dulu gan, tidak merayakan hari ibu bukan berarti ane gak sayang sama ibu ane. Ane sayang banget sama ibu ane, dengan cara ane sendiri. Hoho… Yeah walaupun sering kali ane durhaka, kadang-kadang membantah, kadang-kadang bandel n kadang-kadang bikin ibu ane ngomel hampir 2 jam tanpa henti. Tapi jauh di lubuk hati ane, ane sayang banget sama ibu ane. Hiksss….
Ane mau cerita sebahagian kecil kebaikan ibu ane. Contohnya gini gan, woloupun ane dah berulang kali ngelarang ibu ane bersihin kamar n cuci baju ane, tapi ibu ane selaluh saja ngelakuin itu. Itu yang kadang-kadang bikin ane marah (nah loh.. Siapa yang salah?). Kadang ketika ane baru pulang dari kantor n lagi capek-capeknya, ibu ane nanyain “makan dulu” n lagi-lagi ane balas dengan ketus (nah lho.. Siapa lagi yang salah?). Ibu ane emang orang paling sabar. Punya lima anak dengan karakter yang berbeda-beda tapi kasih sayangnya selalu sama dengan takaran yang pas (gak kurang sedikitpun antara sodara ane yang satu dengan yang lainnya). Kalaupun di antara kami ada yang merasa dianaktirikan, itu hanya karena keegoisan kita-kita saja n ibu ane selalu menanggapi dengan bijak. Ane sedih gan… Hiksss… Pengen meluk ibu ane.
Sudah 25 tahun lebih ane kenal ibu ane. Dan sampai saat ini ane belum nemu satu orangpun yang kasih sayangnya setulus ibu ane. Gak seorangpun. Cuma kadang-kadang ane sedih kalo ingat kelakuan ane ke ibu ane gan. Belum bisa kasi apa-apa ehhh…. Udah berani membantah. Untung ibu ane bukan penyihir, jadi kalo ane macem-macem gak dikutuk jadi batu hahahahahaha….
Apapun itu, manusia kan pasti khilaf gan. So, kalau kita khilaf sampe-sampe durhaka ma ibu kita lebih baik kita buru-buru minta maaf gan. Caranya terserah agan-agan deh, dikasi bunga kek, cuci piring kek, cuci baju kek, masak kek, pijitin kek ato apalah… Yg penting selalu bikin hati ibu kita bahagia gan… Indahnya dunia itu kalo ibu-ibu pada tersenyum semua pake gincu merahnya hehehe…
Buat agan-agan yang ibunya telah tiada, masih bisa berbakti kok. Sering-seringlah berdoa untuk mereka. Hubungan kita dengan ibu kita gak bakalan putus sekalipun mereka telah tiada, itulah kistimewaan yang diberikan Allah Swt untuk anak-anak dan ibunya (ustad mode on). Untuk kita-kita yang masih punya ibu, inilah saatnya kita jadikan bakti kita sebagai ladang amal gan. Asal tau aja, restu orang tua itu kunci untama meraih kesuksesan dunia akhirat. Seterjal n serumit apapun kehidupan agan, kalau agan selalu dikelilingi dengan restu orang tua pasti agan bakalan bisa mencapai kesuksesan. Aminn….
Buat Ibu ane yang cantik manis madu… Selamat hari ibu yaa… Ane cuma bisa berdoa kepada yang Di Atas supaya Ibu ane selalu sehat walafiat. Moga-moga Allah bisa memberikan ibu ane anak yang Soleh, cakep, pinter, baek, bijak, keren, kaya dan semua-muanya. Aminnn… Luv U mom…

image

h1

Yang Kita Butuh Adalah Energi, Bukan Bahan Bakar

Desember 6, 2012

image

Aganers yang terhormat pasti pernah merasakan lapar dan haus. Badan lemes, tenggorokan kering dan fikiran susah untuk konsentrasi. Selain itu, aganers juga pasti pernah merasakan kekenyangan yang teramat sangat. Perut kembung, bawaannya pengen tidur dan lagi-lagi otak susah berfikir. Nah loh, terus hubungannya dengan judul saya apa? Hehehe… Mengapa saat lapar atau haus kita jadi lemas? Jawabannya sederhana gan, karena kita tidak punya cukup energi untuk menjalankan fungsi organ tubuh kita secara optimal. Dari manakah energi itu bisa kita dapatkan? Ya dari makanan yang biasa kita makan dan minuman yang biasa kita minum. Makanan dan minuman seperti apakah itu? Beragam… Dari nasi sampai singkong, dari air putih sampai soda. Hehehe…

Aganers, ilustrasi di atas sengaja saya paparkan karena saya ingin mencoba membuka wawasan bahwa dalah kehidupan sehari-hari yang kita perlukan adalah energi. Tidak masalah energi itu berasal dari mana, yang jelas energi harus tersedia. Mulai dari energi kimia untuk menggerakkan organ tubuh kita, energi panas untuk membantu proses reaksi, energi listrik untuk menghidupkan peralatan elektronik dan sebagainya. Energi sangat dibutuhkan untuk menggerakkan hal paling kecil misalnya reaksi kimia di sel-sel tubuh manusia, sampai menggerakkan tata surya di jagad raya. Keren gak aganers? Hehehe..

Ngomong-ngomong soal energi, yang paling enak dan sensitif untuk dibahas adalah masalah ketersediaan bahan bakar minyak. Mengapa bahan bakar mniyak? Karena sumber energi inilah yang paling tinggi tingkat konsumsinya selain makanan yang dikonsumsi umat manusia.

image

Dari pertama kali bahan bakar fosil dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk menggerakkan mesin-mesin, sampai sekarang bahan bakar ini masih menduduki perananan yang sangat vital. Bahkan, maju tidaknya sebuah negara sangat tergantung dari ketersediaan bahan bakar fosilnya. Sangking kuat pengaruhnya, bahan bakar ini mampu mempengaruhi kondisi ekonomi, politik bahkan sosial budaya sebuah negara. Tak heran jika setiap negara di dunia sangat menjaga betul kandungan minyak bumi yang mereka miliki. Bila perlu, mereka akan menempuh berbagai cara untuk mendapatkan cadangan minyak baru walaupun harus ditempuh dengan jalan peperangan.

Mengapa bahan bakar fosil begitu berharga? Padahal jika kita pikirkan lebih jauh, proses pengolahan bahan bakar ini sangatlah rumit dan memerlukan biaya yang besar. Serumit apakah, pokoknya sangat rumit. Minyak mentah sebelum bisa menjadi bahan bakar untuk mesin-mesin harus terlebih dahulu digali di kedalaman berkilo-kilometer, belum lagi harus dialirkan melalui pipa-pipa yang panjangnya bisa mencapai ratusan kilometer. Setelah itu masuk ke kilang-kilang pengolahan dengan instalasi yang sangat rumit untuk dimasak, kemudian dimasukkan ke kapal dan sebagainya. Bayangkan berapa besar baiaya yang dikeluarkan untuk membangun sebuah kilang pengolahan minyak bumi lengkap dengan jalur distribusinya sampai ke tingkat retailer. Belum lagi isu lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas pengeboran minyak dan asap kenalpot kendaraan bermotor. Mungkin, salah satu faktor yang menyebabkan bahan bakar fosil masih menjadi primadona karena semua mesin entah itu mesin pabrik, mesin kendaraan maupun kompor di rumah kita didesain untuk menggunakan bahan bakar fosil.

image

Masalah bahan bakar fosil di negara kita sudah seperti benang kusut. Di satu sisi Pemerintah harus menekan penggunaan bahan bakar sedangkan di sisi lain ketergantungan masyarakat akan bahan bakar sangatlah tinggi. Secara tidak langsung ini mengantarkan negara kita pada krisis energi. Bagaimana bisa negara kita krisis energi? Padahal jika dipikir, kandungan minyak di negara kita cukup besar. Lihat saja berbagai perusahaan tambang melakukan ekplorasi minyak di negara kita dari BUMN (Pertamina), sampai perusahaan asing lainnya. Selain itu sumber energi lainnya juga berlimpah di alam Indonesia. Lantas kenapa kita bisa mengalami krisis energi di negara yang justeru memiliki kekayaan yang berlimpah? Jawabannya, karena kita terlalu konsumtif. Bukan hanya konsumtif, sebagian besar masyarakat di negara kita masih beranggapan bahwa energi hanya bisa didapat dari bahan bakar minyak (fosil). Begitu besarnya pengaruh bahan bakar ini sampai bisa menggoyang stabilitas ekonomi bahkan kondisi politik di negara kita.

Mari kita tinggalkan sejenak negara kita dan mengintip negara tentangga kita Singapura. Beberapa bulan lalu ketika untuk pertama kalinya saya mengunjungi Singapura, saya sangat tercengang. Singapura adalah contoh sebuah kota yang dikonsep dengan sangat matang. Saya hampir tidak pernah melihat kemacetan di jalan-jalan rayanya, pepohonan tumbuh dengan rindang hampir di seluruh sisi kota, udaranya cukup bersih dan saya masih bisa melihat langit biru (sangat jarang saya temui jika berada di Jakarta). Satu satunya kemacetan yang saya temukan adalah para pejalan kaki yang memenuhi halte-halte dan stasiun-stasiun. Yang membuat saya kagum adalah warga Singapura lebih memilih menggunakan transportasi umum ketimbang menggunakan kendaraan pribadi ini merupakan salah satu bentuk nasionalisme warga Singapura dalam menyikapi konsumsi bahan bakar. Pemerintahnyapun sangat konsen dengan penyediaan sarana transportasi massal seperti MRT dan Bus yang semuanya terkoneksi. Kondisi sarana transportasinyapun sangat memadai dan nyaman, tak heran jika banyak yang lebih memilih menggunakan transportasi umum tersebut. Jika kita bandingkan harga bahan bakar minyak misalnya bensin di Singapura dan Indonesia, tentu disparitasnya sangat jauh. Di Indonesia kita masih bisa mendapatkan BBM dengan harga di bawah Rp. 5.000 per liter, sedangkan di Singapura Rp. 15.600 per liternya namun kota ini tetap bisa menjalankan aktivitas perekonomiannya dengan baik, bahkan menjadi salah satu negara maju di Dunia. Banyak hal yang menjadi faktor pendorong bagi Singapura untuk keluar dari kemelut subsidi bahan bakar minyak, regulasi Pemerintah setempat, pemanfaatan energi alternatif, perhatian terhadap isu pencemaran lingkungan dan kesadaran masyarakatnya adalah beberapa diantara faktor pendukung suksesnya penggunaan bahan bakar minyak secara bijak dan hebatnya lagi, negara ini mampu melakukan ekspor minyak ke luar negeri padahal mereka sendiri tidak melakukan pengeboran dan pengolahan minyak (jangankan pengolahan minyak, kandungan minyaknya saja tidak ada).

Mari kembali ke negara kita tercinta. Walaupun negara kita memiliki sumur-sumur minyak dan fasilitas pengolahannya, tetapi negara kita juga masih terlilit dengan masalah konsumsi bahan bakar yang semakin hari semakin bertambah. Pertambahan jumlah kendaraan tidak sebanding dengan ketersediaan bahan bakar nasional. Pemerintah menekan penggunaan bahan bakar secara ketat namun tidak mengatur pembatasan beredarnya kendaraan bermotor. Belum lagi, masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi ketimbang kendaraan umum dengan alasan sarana transportasi umum tidak senyaman dan seaman kendaraan pribadi. Jika ini terjadi secara terus menerus, sampai kapanpun negara kita tidak akan bisa keluar dari kemelut bahan bakar minyak.

Lantas, apakah yang harus kita lakukan? Seperti yang telah saya paparkan sebelumnya, bahwa yang kita butuhkan sejatinya adalah ketersediaan energi. Apapun bentuknya, energi harus tersedia. Harus kita pahami bahwa bahan bakar minyak bukanlah satu-satunya sumber energi utama, masih banyak sumber energi alternatif pengganti bahan bakar minyak. Beberapa diantara yang kita kenal adalah, bahan bakar gas, biofuel, batu bara, tenaga angin, tenaga matahari dan yang paling terkenal adalah tenaga nuklir. Beberapa dari bahan bakar alternatif tersebut sama tuanya dengan penggunaan bahan bakar minyak dan sebahagian lagi merupakan hasil rekayasa teknologi terbaru. Setiap bahan bakar alternatif di atas tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Beberapa dapat langsung diaplikasikan pada mesin-mesin kendaraan maupun pabrik dan beberapa lagi harus digunakan pada mesin dengan teknologi yang berbeda.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih sumber energi alternatif diantaranya :

1. Ramah lingkungan.
2. Aplikatif.
3. Ketersediaannya berlimpah.
4. Murah.
5. Memiliki efektivitas yang sama jika dibandingkan dengan BBM dan sebagainya.

image

image

image

image

Apa hanya energi alternatif saja lantas kita hisa terbebas dari krisis enegi? Tidak, perlu dukungan regulasi dari Pemerintah. Salah satu contohnya adalah penghematan penggunaan bahan bakar minyak, pengurangan subsidi BBM dan konversi bahan bakar fosil ke bahan bakar alternatif. Selain itu, sarana dan fasilitas penunjang juga harus dibangun misalnya menyediakan lebih banyak sarana transportasi umum yang teritegrasi, nyaman dan aman agar masyarakat lebih memilih untuk memanfaatkan kendaraan umum ketimbang pribadi. Dalam skala industri, sudah saatnya industri otomotif menciptakan mesin kendaraan dengan bahan bakar alternatif. Beberapa produsen kendaraan ternama memang sudah melaksanakan hal ini, namun masih sebatas prototype dan belum diproduksi secara massal.

Energi adalah sesuatu yang mutlak harus dirasakan oleh seluruh masyarakat. Namun, energi tidak semata didapatkan dari bahan bakar minyak. Masih ada sumber energi lain yang jauh lebih berlimpah dan ramah lingkungan yang bisa dimanfaatkan. Karena hakikatnya, energi adalah sesuatu yang harus tersedia secara terus menerus.

image

Pertamina sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi juga mengubah arah bisnis mereka menjadi perusahaan yang bergerak di bidang energi